Penggunaan tangan kiri dengan frekuensi berkali-kali pada anak usia di bawah 3 tahun belum tentu membuat ia menjadi Kidal (Left Handed). Berdasarkan penelitian hanya ada sekitar 10-12 % populasi left handed di dunia ini, yang diidentifikasi karena faktor genetik.
Pada anak kidal di usia dewasa memiliki kecenderungan kontrol ototnya lebih didominasi pada otak kanan, yang juga berperan dalam mengelola emosi, kreativitas, dan sensitivitas.
Pada anak yang masih di bawah 3 tahun, tugas perkembangan anak adalah mengoptimalisasi keseuruhan motorik halus dan kasar, keseimbangan kanan dan kiri. Frekuensi penggunaan tangan kiri berkali-kali tak perlu dikhawatirkan menjadi kidal. Yang penting adanya keseimbangan stimulasi frekuensi dengan penggunaan tangan kanan & kiri, serta memotivasi anak aktif menggunakan seluruh ototnya untuk bergerak ekspresif/berinisiatif.
Upaya ini membantu perkembangan otak kanan dan kiri secara optimal untuk merespon /mengontrol otot baik sisi kanan dan kiri, motorik halus dan kasar.
Bagaimana bila usia di bawah 3 tahun, anak masih sering menggunakan respon dengan tangan kiri?
1. Secara budaya kita memang sudah terbiasa memberi nilai positif terhadap tangan kanan kita (sopan,hormat, baik, dll). Namun bagi anak di bawah 3 tahun fokus nya adalah optimalisasi keseimbangan dan pelatihan otot kasar dan halus (baik kanan ataupun kiri). Maka, pada saat anak masih merespon dengan tangan kiri, upayakan seminim mungkin/ hindari pelarangan verbal /langsung/yang mengagetkan bila menggunakan tangan kiri (hindari kata jangan, merebut barang yang sdh diambil dengan tangan kiri atau kata-kata yang bernada negatif - tangan jelek tangan bau dll ) karena anak usia di bawah 3 tahun, anak belum paham konsep moral baik dan buruk. Pelarangan yang dilakukan secara tiba-tiba /kalimat negatif (tangan kiri jelek/buat cebok) dapat membuat anak menjadi sensitif dan dapat membatasi respon ekspresi mereka sehingga anak bisa mudah jadi sedih, kaget dan menjadi tidak percaya diri.
2. Bila ada kecenderungan beberapa kali reflek menggunakan tangan kiri, arahkan /alihkan/pembiasaan secara konsisten setiap hal yang mau kita berikan ke sisi kanan anak sehingga akan tanpa sadar memancing respon anak menggunakan tangan terdekat dari obyek (ke tangan kanan) tanpa ia merasa bersalah.
3. Memberi contoh penggunaan tangan kanan dengan cara berada di sampingnya (bukan di depannya) , jadi lebih mudah untuk dicontoh oleh anak.
4. Beri afirmasi /penguatan positif bila anak menggunakan tangan kanannya : terima kasih, bagus dengan tangan kanan.
Pada anak-anak yang memang secara genetik kidal, upaya stimulasi tersebut di atas akan membantu keseimbangan penggunaan tangan kanan secara optimal karena memang bagi orang kidal, ada kecenderungan dominansi otak kanannya terhadap otot (merasa lebih enak/cepat reflek dengan tangan kiri). Penting pula tetap memastikan anak yang pada akhirnya kidal, tetap dapat membangun rasa percaya diri walaupun berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Sampai bertahap pada usia 5 s/d 7 tahun di mana konsep moral sederhana sudah mampu dicerna, ia baru bisa paham penuh bahwa tangan kanan lebih sopan secara budaya/sosial. Walaupun ia akhirnya kidal, dia tetap dapat paham dan aplikasi sendiri kapan pakai tangan kiri kapan pakai tangan kanan (sesuai konteks sosial).
Pada anak yang sebenarnya tidak kidal, stimulasi konsisten ini dapat membiasakan anak aktif menggunakan tangan kanannya secara konsisten pula dan tetap percaya diri juga untuk berekspresi walau menggunakan tangan kiri.. :-)
Semoga bermanfaat buat kita semua di sore hari ini. Salam.
*sumber : dihimpun dari berbagai sumber
Penulis : Early Dewi Nuriana, S. Psi., Psikolog
(Pemilik dan Penasehat Program Edukasi Eskid)
Eskid [ Infant - Toddler - Nursery - Daycare - Afterschool ]
Alamat:
Griya Arga Permai DD-1
Kwarasan, Jalan Godean km 4, Jogja, Indonesia.
Telepon dan WhatsApp : 0 8 5 - 7 7 7 - 6 5 - 8 4 - 9 4
WhatsApp : 0 8 2 3 - 8 3 2 8 - 5 6 9 2
Instagram : e s k i d . d a y c a r e j o g j a
facebook : E s k i d